Manajemen Strategi Chapter 9
Nestlé
Pendahuluan
Nestle mulai tumbuh dan berkembang
menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan
dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara
turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara,
Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan
renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
Pembahasan
Sejarah Singkat Nestlé
Nestlé adalah sebuah perusahaan
multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang makanan. Didirikan
pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Henri Nestl, lahir dengan nama Heinrich
Nestle (10 Agustus, 1814 7 Juli, 1890), adalah pendiri Nestl S.A., perusahaan
makanan dan minuman terbesar di dunia, serta salah satu pencipta utama cokelat
susu.
Perusahaan ini menghasilkan makanan
dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain.
Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun 1842.
Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada
region itu pada masa tersebut.. ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang
(digunakan sebagai bahan baker lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia
juga mulai mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun
pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan produksi air
mineralnya.
Visi Dan Misi Nestle
Nestle mencoba memberikan dan
memfasilitasi yang terbaik untuk kehidupan masyarakat melalui cara hidup mereka
di dunia dengan memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan solusi Nestle
memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan yang lebih baik.
Nestle selalu memperhatikan
lingkungan sekitar dengan cara menciptakan lingkungan sehat bagi semua orang di
seluruh dunia, pihak Nestle merealisasikan keinginan nya untuk memberikan dan
menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua orang di seluruh dunia dengan
mengadakan kerjasama dengan para ahli untuk memberikan dan mengantisipasi
masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi seluruh dunia
Tujuan Nestle
Nestle berkeinginan kuat untuk
memberikan produk-produk yang sehat bagi masyarakat luas di seluruh dunia
sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin kesehatan nya dengan hadir
nya produk-produk Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle mempunyai
tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan
perusahaan lain nya dengan persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar
dunia. Sekarang tujuan dari perusahaan Nestle untuk menguasai pasar dunia
secara sehat sudah hampir terwujud dengan menggunakan strategi pasar yang bagus
serta kerja keras Nestle semakin kuat dan berkembang dengan pesat.
Kinerja Perusahaan
Di pasar dunia sekarang Nestle
menunjukkan grafik yang sangat menanjak dari tahun ke tahun, hal ini terbukti
dengan sudah banyak nya pabrik-pabrik yang berdiri di hampir seluruh dunia.
Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke waktu, Nestle juga
menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk kemasan yang baru
sehingga harga dari produk Nestle dapat terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat luas di seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat
komersial Nestle pun mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dengan memberikan
santunan kepada yayasan-yayasan soial di seluruh dunia.
Kualifikasi produk
Beberapa contoh dari Produk Nestle adalah sebagai berikut :
- Nestle
meluncurkan produk andalan nya berupa sereal sarapan untuk anak. Keunikan
produk tersebut didasari pada temuan pusat riset dan Pengembangan Nestle di
Swiss yang baru-baru ini berhasil menerapkan teknologi untuk memproses gandum.
Hasilnya lebih kaya nutrisi tanpa mengurangi kelezatan dan teksturnya.
- Nestle
juga meluncurkan makanan bayi yaitu nasi beras merah dan susu nestle beras
merah, serta makanan bayi dengan banyak pilihan rasa.
- Susu
Bear Brand terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan dan dikemas dalam
bentuk kaleng dengan berta bersih 195 gr.
- Nestle
juga memproduksi susu untuk anak-anak yang beraneka rasa. yang membuat
anak-anak suka untuk minum susu.karena didalamnya tedapat beberbagi macam
vitamin.
- Nestle
juga memproduksi coklat yang enak-enak, dan tanpa bahan pengawet serta tanpa
pemanis buatan dan tidak ada campuran bahan-bahan kimia.
Beberapa merek produk Nestlé yang
dipasarkan di Indonesia antara lain : susu bubuk Nestlé Dancow, kopi instant
Nescafé, Nestlé Milo, Nestlé Bubur Bayi, Kit Kat, Polo, dan lain-lain.
Jaringan Internasional
Nestle adalah bentuk usaha Joint
Venture dengan menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai keuntungan yaitu
perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra lokalnya mengenai pengetahuan
tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik dan sistem bisnis di
negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika perkembangan biaya dan atau
risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan dapat mengambil
keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko ini dengan mitra local,
Sehingga Nestle dapat berkembang dengan cepat dan terjalin hubungan yang kuat.
Prospek Pengembangan
Pasar Internasional
Pada era globalisasi perdagangan
dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat dimana masing-masing negara saling
membuka pasarnya. Pengembangan produk Nestle selau melakukan pengembangan
produk dengan memperhatikan selera konsumen agar dapat di terima dan bersaing
di pasar internasional.
Dampak krisis keuangan dunia
dianalisa tidak akan berpengaruh terhadap konsumsi produk Nestle mengingat
kecilnya sharing pengeluaran rumah tangga. Selama supply produk-produk Nestle
tetap terjamin dengan harga yang masih reasanable, maka kemungkinan
Pengembangan industri pengolahan produk Nestle akan tetap menarik dan pengaruh
krisis financial global tidaklah signifikan.
Strategi Pasar
Internasional
Nestle, perusahaan consumer goods
terkemuka di dunia, berusaha keras dalam melakukan inisiatif optimisasi biaya
terutama dalam hal manufaktur, dan berhasil melakukan penghematan sekitar CHF
10 miliar. Program efisiensi operasional yang dicanangkan oleh Nestle berhasil
mencatatkan sukses, dimana penghematan yang dilakukan melampaui target sebesar
CHF 1 miliar pada 2007. Jika dihitung dari tahun 1996, maka Cost of Goods Sold
(COGS)/Harga Pokok Penjualan (HPP) sudah menurun dari 52.1% pada 1996 menjadi
kurang dari 42% di tahun 2007. Kunci pencapaian ini adalah dari penghematan.
Kemudian strategi Nestle dalam
membidik produk yang punya value-added lebih tinggi, dimana porsi COGS lebih
kecil dibandingkan dengan harga jual juga mengambil peran penting. Peningkatan
dalam COGS pada 2007, terutama berasal dari inflasi akibat membumbungnya harga
komoditas, terutama pertanian.
Nestle melakukan berbagai macam
bentuk strategi yaitu dengan memberikan Inovasi dan renovasi, menjalin
komunikasi dengan baik kepada konsumen.
Konsep Pemasaran
Internasional
masuk ke pasar global dan berekspansi
Nestle memulai dengan pemasaran dan menyusun konsepi pemasaran internasional
sebagai berikut : pasar mana saja yang harus dijadikan target dan bagaimana
urutan-urutannya, negara mana, dan segmen mana dalam negara yang menjadi
sasaran . Langkah berikutnya bagi petugas pemasaran Nestle adalah menetapkan
objektif untuk volume, pangsa pasar, penjualan, dan pendapatan, mereka harus
memutuskan bagaimana mengimplementasikan usaha pemasaran. Bagaimana seharusnya
Nestle mengelola dan mengimplementasikan usaha pemasaran nya. Apakah Nestle
harus melancarkan operasi pemasaran langsung di pasar sasaran atau menggunakan
agen atau perwakilan. Bila Nestle menggunakan agen atau perwakilan, berapa
banyak dukungan yang sebaiknya Nestle berikan, dan bagaimana sebaiknya Nestle
berkomunikasi dengan konsumen. Terutama, bagaimana memastikan bahwa Nestle akan
mendapatkan umpan balik pasar yang akurat dan tepat waktu dari agen-agen
Nestle, dan bagaimana.
Nestle dapat memastikan bahwa
Perusahaan menyampaikan kepada semua agen dan perwakilan informasi yang
perusahaan perlukan agar dapat mewakili PT.Nestle di pasar. Rantai nilai
memberi kerangka kerja untuk memfokuskan pada tugas pemasaran. Alternatif
strategi untuk memasuki dan perluasan pasar harus memastikan bahwa kegiatan
rantai nilai yang diperlukan, dilaksanakan dan dipadukan.
Penyelesaian yang paling sederhana
adalah melakukan konfigurasi rantai nilai di luar negeri yang sama seperti di
negara sendiri, hal ini mungkin penyelesaian yang paling efektif, karena
organisasi mungkin memiliki ketrampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan rantai nilai di pasar sasaran. Perusahaan Nestle
mempunyai keunggulan bersaing di pasar dunia dalam kegiatan hulu maupun hilir,
proses manufaktur dan distribusi.
Konsep Multinasional
Bagi perusahaan multinasional seperti
PT Nestle, Nestle mempunyai konsep multinasional dengan mengadakan program
creating shared value (CSV). CSV merupakan kegiatan bisnis yang menciptakan
keuntungan atau manfaat bagi perusaahn dan masyarakat dalam jangka panjang.
Konsep CSV di adopsi dari Chairman
Nestle S.A., Peter Brabeck-Letmathe”bahwa tantangan sesungguhnya bagi sebuah
perusahaan adalah bagaimana mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dalam
jangka panjang," kutipan Peter Brabeck.
CSV Nestle ini fokus pada tiga
bidang, yakni nutrisi, air, dan pembangunan masyarakat perdesaan. Alasannya,
sebagai perusahaan makanan dan minuman, basis Nestle berada pada bisnis ini.
Di bidang nutrisi dan kesehatan
dikembangkan program Nestle Health Zone, Dancom Parenting Center, penyuluhan
nutrisi seimbang menuju sehat, dan informasi tentang sepuluh tanda umum anak
bergisi baik. Program ini membidik siswa sekolah dasar, anak jalanan, panti
asuhan, yayasan, kader posyandu, dan aktivis lingkungan dalam pencegahan AIDS.
Sejak 1994 Nestle secara terus
menerus membina petani kopi di hampir seluruh dunia. Hasil pembinaan membuat
petani terampil menghasilkan standar kopi dunia sehingga Nestle menyerap lebih
dari 20.000 ton biji kopi untuk pasar lokal dan internasional. Kemudian
bermitra dengan 300 ribu peternak dan menyerap 5500 ribu liter susu.
Perangkat utama Nestle dalam mencapai
efisiensi operasional antara lain adalah GLOBE yang memungkinkan berbagai
cabang Nestle di seluruh dunia ‘berbicara’ dalam satu bahasa sama, definisi
sama, perangkat sama dan ukuran sama pula. Program GLOBE menghilangkan
kompleksitas yang tidak perlu dalam sebuah proses dan menjadikan Nestle sebagai
perusahaan yang saling berketerkaitan.
Nestle meluncurkan proyek GLOBE
(Global Business Excellence) yang merupakan proyek terbesar Nestle selama 135
tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah meningkatkan
kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Proyek GLOBE ini
merupakan sistem ERP (enterprise resource planning) yang menggunakan software
SAP. Implementasi mySAP.com termasuk Workplace, SAP R/3, BW, APO, CRM, EBP dan
Knowledge Warehouse. Proyek ini terbagi menjadi empat kegiatan pokok, yaitu Business Excellence, Data Standard & Data
Management, Information Technology dan Global Template.
Globe memfasilitasi adanya
fleksibilitas, sehingga Nestle bisa menggunakan berbagai model bisnis yang
berbeda, baik itu produk premium global-driven seperti Nespresso, bisnis yang
dikelola secara regional seperti PetCare dan bisnis sangat lokal seperti
Culinary, bisnis yang berdiri terpisah seperti Jenny Craig atau bisnis yang
service-driven (Gerber Life). GLOBE memungkinkan tiap bisnis untuk beroperasi
dengan strukturnya yang paling optimal dan untuk mendorong timbulnya
permintaan. GLOBE terdiri dari praktik-praktik terbaik dari internal maupun
eksternal, yang kemudian diadopsi oleh seluruh penjuru organisasi dengan cepat.
Praktik ini etrdiri dari berbagai aspek organisasi, mulai dari Food Quality.
Health & Safety, Pricing- The Nestle Way, Supply Chain Management dan
Marketing. Manfaat besar yang diperoleh melalui GLOBE antara lain adalah:
manajemen supply chain lebih baik dengan cara mengurangi modal kerja dan
penghematan, juga mempercepat proses peluncuran produk ke pasar, sehingga
menyediakan produk yang baru demi mendorong pertumbuhan.
Proyek GLOBE memang sudah tepat
dicanangkan Nestle karena ERP sistem sekarang sudah menjadi kebutuhan
perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di persaingan bisnis
global. Dengan ERP sistem ini maka perusahaan bisa mensinergikan keseluruhan
proses bisnis yang ada di perusahaan sehingga dicapai proses bisnis yang
efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan terjadinya “sharing knowledge”
antar masing-masing bagian.
Praktik ini yang umumnya memang
saving-driven, namun juga berfokus pada bagaimana melayani pelanggan dengan
lebih baik, dan memberikan produk yang lebih segar dan berkualitas tinggi, yang
merupakan driver utama dari permintaan. Keunggulan operasional ini merupakan
keunggulan kompetitif Nestle dibandingkan dengan lawan-lawannya. Jika pada
umumnya sulit untuk menekan biaya selagi mempertahankan value yang ada, maka
Nestle mampu melakukannya dengan sangat baik. Proyek GLOBE memang sudah tepat
dicanangkan Nestle karena ERP sistem sekarang sudah menjadi kebutuhan
perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di persaingan bisnis
global.
Dengan ERP sistem ini maka perusahaan
bisa mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan tersebut
sehingga dicapai proses bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan
kemudahan terjadinya “sharing knowledge”
antar masing-masing bagian.
Konsep Strategi
Nestle menerapkan strategi manajemen
kontrol sistem yang terdesentralisasi, denagn mendelegasikan otoritas
pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan
yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk
mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan
peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh
aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage.
Memilih atau membangun strategi yang
tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus
dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran
dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan
diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi
unit bisnis (competitive strategy)
yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha
yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan
diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan
tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit
bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi
korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan
keunggulan tiap – tiap unit bisnis.
Diversifikasi akan menambah biaya dan
hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada. Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada
unit bisnis, secara terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki
kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis
yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan
strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan
nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk
memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari
biaya modal.
Pertimbangan lain dalam membangun
strategi korporasi adalah apakah unit bisnis baru dapat menghasilkan keunggulan
bersaing dari hubungannya dengan unit-unit bisnis lain atau dengan induk
perusahaan. Ada empat konsep strategi korporasi yang telah banyak diaplikasikan
: portfolio management, restructuring,
transferring skills, dan sharing activities. Portfolio management
mendasarkan pada sejumlah asumsi vital. Diversifikasi dapat dilakukan melalui
beberapa cara seperti akuisisi, merger, atau membangun unit bisnis baru (greenfield company).
Melalui strategi restructuring,
perusahaan Nestle mencari perusahaan yang tidak terlalu maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang
sedang menghadapi kesulitan akibat perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat
diatasi.
Perusahaan induk Nestle melakukan
intervensi dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi baru, atau
menjual/menutup unit-unit yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung
dengan kompetensi inti unit bisnis terkait. Dalam transferring skills, terjadi
sinergi dan proses aktif untuk mengubah strategi atau operasional unit bisnis.
Proses perubahan dalam suatu unit bisnis sebagai sasaran transfer ketrampilan
harus spesifik dan dapat dikenali. Hampir mirip dengan transferring skills,
dalam sharing activities antar unit bisnis menggunakan beberapa sumber daya
dalam value chain secara bersama.
Pada tataran global, variabel penentu
keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan domestik. Untuk dapat sukses
di arena bisnis global, pertama perusahaan Nestle perlu mengubah diri menjadi
pelaku usaha internasional (multidomestic
competitor),Yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat bersaing secara
independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk berevolusi
menjadi organisasi global (global
competitor) yang mampu mengadu seluruh system produk dan posisi pasarnya
melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah
membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh
pemikiran: inovasi stratejik apa yang perlu terus diupayakan sehingga
perusahaan memiliki keungulan global.
Selain konsep strategi-strategi di
atas Nestle menggunakan strategi merek monolitik, dualitik atau multilitik yang
bergantung pada keseimbangan antara investasi finansial yang ditanamkan dengan
manfaat strategis dan finansial yang hendak dicapai dari investasi ini. Lantaran
strategi merek monolitik dan dualitik memakai satu nama merek yang sama untuk
berbagai produk, nilai merek (brand value)
dari merek yang sukses diharapkan bisa dieksploitasi. Kapitalisasi pada nama
merek bisa menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan terhadap
pengembangan merek yang sifatnya berkelanjutan.
Teknologi
Salah satu dimensi dalam analisis
lingkungan adalah trend perubahan teknologi atau penerapan teknologi yang
berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi.
Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif
teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman.
Oleh karena itu PT.Nestle membuat
suatu teknologi yang selalu baru tetapi selalu memperhatikan lingkungan yang
sehat. Dampak teknologi baru Nestle adalah merupakan masalah penting yang dapat
menjaga eksistensi di pasar dunia saat ini serta mendukung kualitas dari produk
Nestle. kadang-kadang teknologi baru justru menjadi masalah kritis untuk
mengatasi transisi perubahan ke teknologi baru Nestle selalu member
pelatihan-pelatihan kepada karyawan-karyawan nya terlebih dulu.
Untuk mengkoordinasikan seluruh unit
bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi
yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive
advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate intranet pada tahun
1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing,
marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia.
Corporate intrenet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA).
NIKITA ini merupakan software yang
dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi pengembangan proyek
intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di
seluruh dunia. Email merupakan sarana interaksi yang fundamental di Nestle dan
sudah menjadi budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan
hanya menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita penting, instruksi, dan
komunikasi bisnis biasa menggunakan media email. Oleh karena itu intrenet dan
email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi lebih
cepat dan efisien.
Dengan makin ketatnya persaingan di
industri bisnis makanan, maka Nestle membutuhkan dukungan teknologi informasi
yang bisa menyatukan semua bisnis unit.
Perubahan teknologi Nestle tidak
sekaligus langsung berpengaruh dalam suatu produk nya tetapi masih perlu waktu.
Biasanya pemanfaat berjalan dari sebagian pasar atau produk, tidak langsung
seluruh produk akan berubah tapi secara tahap demi tahap.
Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting
dalam kehidupan Nestle. Pemerintah biasanya berfungsi sebagai wasit dan
memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini pemerintah akan
mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan
PT.Nestle sendiri
Melalui perusahaan negara (BUMN),
pemeintah menjadi pesaing langsung Nestle yang kebetulan berada pada bidang
usaha yang sama. Manajer perusahaan Nestle harus memahami proses pengambilan
keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil,
tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan
demikian manajer Nestle dapat melakukan antisipasi yang tepat.
Ekonomi
Evaluasi strategi termasuk
mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama inflasi dan dasar kondisi kesehatan
ekonomi yang diukur dari tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.
Investasi pada Nestle padat modal membutuhkan waktu yang tepat pada situasi
ekonomi yang sehat daripada saat ekonomi lesu. Biasanya dalam kenyataan
lapangan cukup dengan melihat kondisi ekonomi pada umunya akan dapat mengukur
kesehatan ekonomi industri individual.
Kebudayaan
Bahwa arah perubahan budaya dapat
mendatangkan ancaman dan peluang sepanjang ada kesuaian dengan peru-sahaan.
Pendirian cabang pabrik Nestle harus memperhatikan budaya perusahaan yang
berlaku di duatu negara. Selain itu perusahaan Nestle selalu bisa melihat
kebudayaan masyarakat yang berkembang di suatu Negara sehingga Nestle dapat
mencocokkan produk nya dengan sebuah negara dan dapat menentukan strategi harga
yang baik serta cocok untuk Negara tersebut
Persaingan Antar
Industri
Nestle semakin besar dan agresif
dengan temuan-temuan jenis produknya. Tak kurang ada puluhan produk yang
diluncurkan Nestle dengan ratusan jenis. Hampir semua produk itu sukses
dipasar, tentu saja karena didukung distribusi yang kuat dan konsep pemasaran
yang jitu.
Sebagai produsen makanan dan minuman
terkemukar, Nestle sangat jeli menyuguhkan produk-produk yang disenangi
konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk berdasarkan rasa (taste) dari
berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran dengan konsep Emotional
Marketing boleh dibilang sukses besar. Konsep yang menggangkat emosi konsumen
sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut. Sebagai produsen makanan dan
minuman, Nestle nyaris melenggang sendirian tanpa pesaing. Kemunculan berbagai
merek lain, tak mampu menggoyahkan kedudukan Indofood sebagai produsen
terbesar. Produk-produk lain hanya memperebutkan 25 persen pasar yang disisakan
Nestle.
Dari banyak pesaing terbesar Nestle
di antaranya adalah Unilever karena perusahaan ini mempunyai variant yang
begitu banyak di pasaran dan telah lama berada di pasaran dunia, hal ini tidak
membuat PT.Nestle kehilangan motivasi untuk tetap bisa bertahan serta
berkembang di pasaran dunia tapi hal ini membuat Nestle menjadi lebih solid
dalam melakukan pembaruan guna membuat Nestle tetap bertahan juga semakin bisa merajai
pasar makanan dan minuman dunia.
Dalam kurun waktu beberapa tahun ke
depan, PT.Nestle yakin bahwa dominasi pasar produk nya, akan dikuasai
produk-produk Nestle. Sebab, perusahaan pioner makanan dan minuman itu sudah
memiliki brand dan juga rasa yang cocok dengan sebagian besar lidah masyarakat
Indonesia bahkan dunia. Namun demikian, persaingan bisnis sejenis ini tak akan
berhenti. Karena produsen lain melihat peluang besar di sektor usaha ini. Hal
ini tentu menguntungkan konsumen karena semakin mempunyai berbagai pilihan.
Pendatang Baru
Perputaran uang di bisnis susu
formula mencapai Rp 6 triliun setahun. Sepertiganya milik kelas premium dan
sisanya kelas biasa. Di kelas premium persaingan sangat ketat. Di kelas biasa,
Pada Nestle untuk produk susu mempunyai angka penjualan mencapai hampir 50%.
Sisanya, tentunya dibagi dengan pemain lain seperti Sari Husada atau Friesche
Flag, produsen susu Bendera sebenar nya dapat menlakukan persaingan terhadap
produk susu keluaran Nestle.
Kontribusi penjualan susu di seluruh
dunia cukup lumayan untuk menggembungkan kas Nestle. Susu formula milik Nestle
yang tergolong kelas menengah ini adalah Lactogen. Pendatang baru untuk jenis
produk susu Nestle mempunyai pesaing yaitu PT Sari Husada. Produsen susu anak
SGM, Lactamil, dan Vitalac ini dalam setahun bisa memproduksi susu sebanyak
41.500 ton. Dari jumlah itu, Untuk keperluan produk sendiri sebanyak 80% Angka
penjualannya pun terus meningkat. Pada 2003 lalu, angka penjualannya mencapai
Rp 1,1 triliun, meningkat dari Rp 1,02 triliun tahun sebelumnya. Adapun laba
bersihnya mencapai Rp 220,6 miliar. Jadi, sepanjang tahun 2003 pertumbuhan
volume bertambah sebesar 16%. ”Laba bersih bertumbuh sebesar 24,4 Produk Sari
Husada seperti Vitalac adalah sekelas dengan Dancow milik Nestle. Semula
keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan saling berbagi pasar. Namun, sejak
awal 2004, Sari Husada pun tak malu lagi membikin produk yang bersaing seperti
Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2 ,3, dan 4, serta Vitalac LF (Lactosa Free) itu
berimpit ketat dengan produk Nestle seperti Dancow dan Lactogen.
Pembeli
Sebagai perusahaan multinasional
Nestle mempunyai pangsa pasar yang besar ini di tunjukkan dari banyak nya
jenis-jenis produk yang di pasarkan oleh Nestle, seperti kopi, coklat, sereal,
susu dll. Dengan banyak nya produk Nestle maka akan berimbas pada banyak nya
konsumen Nestle, karena di setiap produk Nestle di keluarkan maka produk
tersebut selalu mempunyai target pasar nya sendiri.
Nestle selalu menuai sukses di setiap
negara karena Nestle selalu memperhatikan kecocokan lidah dari para konsumen
nya, di setiap negara produk Nestle mempunyai rasa, kemasan dan harga yang
berbeda. Ini semua Nestle lakukan karena di setiap negara pasti selalu ada
perbedaan pada selera seperti pada rasa dan harga, jadi Nestle mempunyai
komitmen untuk bisa menyesuaikan produk nya di setiap negara berbeda agar
produk nya dapat di terima serta di nikmati oleh konsumen sehingga timbul
kepuasan.
Produk Pengganti
Sebenar nya di pasar dunia Nestle
telah menjadi raja di produk makanan, tetapi para kompetitor selalu melakukan
perubahan serta mengembangkan produk-produk nya untuk dapat bisa menyaingi
Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah lebih maju dari
kompetitor nya dengan cara membuat produk-produk baru yang di butuhkan
masyarakat luas, Nestle dalam mengeluarkan produk nya selalu melihat dulu
kebutuhan apa yang di inginkan oleh para konsumen nya. Sehingga produk
kompetitor-kompetitor nya seperti Unilever dapat di saingi oleh produk Nestle
dengan cepat, Selama ini Nestle selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumen nya
dengan beragam nya produk Nestle yang di keluarkan.
Analisis Lingkungan
Internal
Lingkungan Internal adalah
faktor-faktor yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri, faktor-faktor
tersebut berhubungan dengan masalah dalam perusahaan yang menyangkut kinerja
perusahaan seperti faktor penjualan, pemasaran, sumber daya keuangan, sumber
daya manusia, dan penelitian dan pengembangan.
Penjualan
Raksasa makanan global Nestle
penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun ini merosot 2,3 persen menjadi
79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS), akibat franc Swiss
yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk
sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari
akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode
tersebut walau pun begitu Raksasa makanan ini sempat mencatat laba setahun
penuh 18 miliar franc pada tahun 2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle
cukup baik di seluruh dunia kita bisa mengambil contoh penjualan produk Nestle
di China. Penjualan Nestle di China telah naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun
lalu, Nestle China mampu membukukan penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc
atau US$ 2,1 miliar. Jumlah ini setara 2% penjualan Nestle global sepanjang
2008. Hal ini terjadi tiidak terlepas dari kebijakan Pemerintah China yang
memberikan sejumlah subsidi untuk menggenjot konsumsi dalam negeri membuat
penjualan Nestle S.A. melejit. Tak mengherankan, produsen makanan dan minuman
terbesar dunia ini pun menargetkan, penjualan mereka di China tahun ini bisa
naik hingga 20% dibandingkan tahun lalu.
Nestle mampu memanfaatkan kebijakan
populer Pemerintah China ini dengan sangat baik. Saat ini, Nestle China
mengoperasikan 21 pabrik dan menjual berbagai produk makanan dan minuman. Kopi,
bouillon, susu, dan es krim adalah produk makanan yang paling laku di negeri
semiliar penduduk itu. Makanya, Nestle pun tak segan membangun satu pabrik
bouillon terbesar di dunia. Pabrik yang melahap investasi 320 juta yuan ini
mampu memproduksi 100.000 ton bouillon per tahun. Pembuatan pabrik bouillon
adalah salah satu cara Nestle menambah kapasitas produksi produk-produk utama.
Kebijakan ini sekaligus menegaskan bahwa akuisisi perusahaan makanan bukan
prioritas.
Selain produk utama, Nestle pun
menawarkan produk baru seperti susu cair dari bahan tradisional China.
Peluncuran produk ini dilakukan setelah Pemerintah China menemukan kandungan
melamin dalam susu cair produksi 22 perusahaan, termasuk China Mengniu Dairy
Co, produsen susu cair terbesar di China.
Pemasaran
Nestle telah membangun distribution
channel sendiri yang menyediakan produk-produk nya untuk dibeli dimanapun dan
kapanpun konsumen mau membelinya. Penjualan dari konvektorinya tergantung pada
banyaknya persediaan, dengan market research menunjukan lebih 60 seluruh
pembelian terlihat. Konsukuensinya, Nestle mencoba menyalurkan kesemua outlet
sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu Nestle
mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga dalam pemasaran nya di
lapangan Nestle tidak mendapatkan kesulitan yang besar.
Iklan membawa peran penting untuk
pertumbuhan brand Nestle. Oleh sebab itu Nestle menyebarkan iklan-iklan nya ke
seluruh dunia untuk melonjakkan penjualan produk Nestle sendiri. Selain itu
Nestle memasarkan produk nya melalui database Nestle, database ini menggunakan
satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle di satu negara dapat
membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database
Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet.
Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh satu
account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga memberikan volume
yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian lebih effisien.
Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.
Sumber Daya Keuangan
Pengaturan sumber keuangan Nestle di
atur oleh sistem informasi yang jelas, dengan menggunakan sistem informasi yang
di kembangkan oleh Nestle maka data sumber keuangan Nestle di berbagai cabang
Nestle yang tersebar di hampir seluruh dunia dapat terkontrol dengan baik oleh
kantor pusat. Laporan keuangan Nestle di laporkan oleh setiap cabang nya dalam
jangka waktu seminggu sekali, dengan di lakukan hal ini Nestle pusat dapat
mengontrol dengan baik keuangan nya dan dapat menghindari terjadi nya rentang
kontrol dalam memanajemen keuangan nya.
Nestle pun selalu melakukan
pemantaun-pemantauan ke setiap cabang nya dengan terus melakukan pemantaun
selain ingin mengontrol kinerja perusahaan nya tetapi juga agar dapat
menanamkan persatuan yang kuat di tiap kantor cabang Nestle yabg tersebar di
hampir bagian wilayah negara.
Sumber Daya Manusia
Nestle tentunya membutuhkan sumber
daya dalam bentuk antara lain SDM, infrastruktur hingga know-how (pengetahuan).
Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya ini, sehingga mereka
membentuk tim logistic tersendiri untuk memberi dukungan cukup pada tim yang
mengimplementasikan pada Nestle. Tim logistic umumnya dipimpin oleh manajemen
puncak yang berperan sebagai mediator antara manajemen puncak dan tim. Ia juga
dipercaya dan bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam waktu yang tepat, saat yang tepat dan kuantitas yang tepat
pula.sehingga kinerja perusahaan dapat terjalin dengan baik pula.
Manajemen puncak juga membantu dalam
mengumpulkan dukungan yang dibutuhkan dan kerjasama dari karyawan, yang
terkadang bersikap negative terhadap Perusahaan. Manajemen puncak Nestle
biasanya adalah mereka yang terdiri dari orang yang berpengalaman dan memahami
seluk beluk bisnis tersebut, mengerti apa yang bekerja dan tidak, dan bisa
menangani ketidakpuasan karyawan. Oleh karena itu, mereka sudah terbiasa dalam
menangani isu-isu yang menjadi hambatan bagi implementasi Nestle.
PT Nestle sendiri selalu melakukan
open recruitment yang berbeda di setiap cabang-cabang nya, perusahaan
memprioritaskan orang-orang asli yang tinggal di negara tersebut hal ini agar
mendapatkan sumber daya manusia yang cocok dengan budaya perusahaan yang
berlaku di negara tersebut. Tetapi perusahaan juga selalu mendatangkan tenaga
ahli yang berasal dari negara yang berbeda hal ini di sebabkan karena sumber
daya manusia tiap negara memiliki perbedaan.
PENUTUP
kesimpulan mengenai studi kasus pada
perusahaan Nestle ini, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
Nestle
meluncurkan produk andalan nya berupa sereal sarapan untuk anak, makanan bayi
yaitu nasi beras merah dan susu nestle beras merah, serta makanan bayi dengan
banyak pilihan rasa, Susu Bear Brand yang terbuat dari susu sapi segar yang
disterilkan dan dikemas dalam bentuk kaleng dengan berta bersih 195 gr, susu
untuk anak-anak yang beraneka rasa. Nestle juga memproduksi coklat yang
enak-enak, dan tanpa bahan pengawet serta tanpa pemanis buatan.
Nestle
penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun 2009 merosot 2,3 persen menjadi
79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS), akibat franc Swiss
yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk
sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi
dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau
pun begitu Nestle sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc pada tahun
2008.
Nestle
meluncurkan proyek GLOBE (Global Business Excellence)yang merupakan proyek terbesar
Nestle selama 135 tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE
adalah meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia.
Untuk
mengkoordinasikan seluruh unit bisnis Nestle di seluruh dunia maka Nestle
memakai sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh
aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantag. Semua ini bertujuan
mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business
intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate interenet
ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA).
REFERENSI :
http://princeirvan-keboonline.blogspot.com/2010/01/profile-nestle.html