Kasus Manajemen Strategi Chapter 7
Kasus LO 2
HERO GROUP
Pendahuluan
Hero Pasar Swalayan
merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia
yang berdiri pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jl. Faletehan I No.
23, Kebayoran baru, Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih 251 meter
persegi atau lebih tepat disebut Toko Swalayan dengan nama Hero Mini
Supermarket.
Di
tahun 80-an, pada saat ekonomi Indonesia menjadi lebih stabil, populasi kelas
menengah ke atas meningkat. Mereka berpenghasilan dua kali lipat dan hidup
mapan. Ini mempunyai efek ke meningkatnya kebutuhan akan komoditi di
supermarket. Situasi ini pastinya menguntungkan kepada perkembangan Hero. Hero
mempunya banyak ruang untuk berkembang, tanpa mempunyai kecemasan tentang pesaing.
Pembahasan
PT. Hero Supermarket Tbk
adalah Perusahaan Ritel yang didirikan Pertama kali di Indonesia. Sebagai
perusahaan Retail, PT. Hero Supermarket Tbk, memiliki sejarah yang cukup
panjang berawal dari pengusaha kecil hingga saat ini.
Berbagai macam
fasilitas, pelayanan dan lain sebagainya di sediakan untuk melayani dan
memberikan yang terbaik untuk kebutuhan konsumen. Dengan mempermudah akses yang
mampu dijangkau oleh konsumen, serta memberikan kemudahan pilihan dengan
menyediakan bermacam-macam variasi produk, membuat PT. Hero Supermarket semakin
berkembang
Hero sebagai pioneer
bisnis eceran di Indonesia yang terus mengalami perkembangan pesat merupakan
sebuah contoh bisnis eceran yang memiliki strategi-strategi jitu dalam usaha
menembuh pasar dan persaingan pesat dalam bisnis ini. Konsep dan Strategi
Bisnis terus dikembangkan, untuk menarik para konsumen agar lebih tertarik
untuk berbelanja di PT. Hero Supermarket. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan,
mementingkan kebutuhan dari pada konsumen. Semua kebijakan-kebijakan yang ada
diputuskan berdasarkan situasi pasar di Indonesia.
Hero juga telah
memberikan keuntungan bagi produsen dan masyarakat dengan adanya perputaran
barang dan uang. PT Hero Supermarket Tbk
mencatat kenaikan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 10,7% atau sebesar Rp 303
miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 274
miliar.Perseroan juga mencatatkan penjualan tumbuh sebesar Rp 10.510 miliar
naik 17,4% daritahun sebelumnya sebesar Rp 8.952 miliar.
Meningkatnya laba
bersih dari tahun lalu dikarenakan lebih baiknya kinerja usaha. Namun ekspansi
yang agresif telah menyebabkan naiknya jumlah pinjaman dan biaya bunga di tahun
2012.
PT Hero
Supermarket Tbk dengan lebih dari 15.000 karyawan melayani pelanggan di 605
gerai. Per 31 Desember 2012, Perseroan mengoperasikan 46 gerai Giant
hypermarket, 142 gerai Hero dan Giant supermarket, 266 gerai kesehatan dan
kecantikan Guardian dan 151 gerai Starmart convenience
store. Saat ini perseroan tengah terus
meningkatkan kinerja di tengah pasar yang menantang dan akan membuka 97 toko
baru termasuk 7 Giant hypermarket baru .
Hero mengambil
beberapa kebijakan dalam mendisain strategi bisnis ecerannya, yaitu :
1. Keputusan pasar
sasaran (Target Market Decision)
memusatkan perhatian pada pembeli dari kalangan menengah ke atas. Dengan
operasional yang relatif besar, biaya rendah, volume tinggi, operasi swalayan
dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen sehari-hari (convinience goods) seperti makanan,
produk perawatan rumah, dan barang-barang konsumsi lainnya.
2. Pilihan produk dan
keputusan pelayanan (Product Assortment
and Service Decision) Hero menjual merek nasional yang ekslusif, secara
kontinue mengganti barang-barang yang telah terjual, dan menjual produk dengan
merek sendiri (house brand). Hero berusaha memperkuat posisinya sebagai
supermarket yang menyediakan produk segar dengan gerai yang memberikan
kenyamanan. Posisioning “Think Fresh from
Hero” menciptakan mind share konsumen bahwa Hero identik dengan produk
segar.
3. Keputusan Harga (Price Decision) Hero menetapkan harga
rendah untuk menarik konsumen pada beberapa jenis produk dan melakukan obral
pada waktu-waktu tertentu. Tetapi dilain pihak agar keuntungan tetap terjaga
dilakukan peningkatan harga pada barang-barang tertentu sebagai usaha subsidi
silang. Hero juga melakukan diskon dan mengkomunikasikan harga pada konsumen
melalui daftar harga mingguan yang diedarkan di rumah-rumah, pusat belanja, dan
media promosi yang digunakannya.
4. Keputusan Promosi (Promotion Decision) Strategi promosi
Hero kurang menonjol dan memilih bermain aman, tercermin dari pengeluaran
iklannya pada tahun 2000 hanya sebesar Rp 929 juta untuk promosi di televisi,
sebaliknya di media cetak yang sering diisi dengan katalog harga sebesar Rp
7,04 Milyar. Bentuk promosi lainnya dalam bentuk event yang bekerjasama dengan
pihak lain dan dengan mengeluarkan harga promosi minguan di gerainya.
5.
Keputusan Tempat (Place Decision) Hero melakukan evaluasi
tempat dengan mengadakan relayout desain gerai dan relokasi gerai yang kurang
berkembang dan menambah gerai baru di tempat yang dianggap potensial. Hero juga
mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan politik di daerah tujuan pasarnya
sehingga pendirian gerai di beberapa daerah konflik di tunda.
Ada empat hal fokus utama dalam bisnis eceran.
Yaitu, pelanggan, merchandising, rantai persediaan, dan logistik. Dengan
menggunakan engine (penggerak), program ini diharapkan memberi masukan berharga
tentang pelanggan, produk, harga, promosi dan ragamnya. Sebab, banyaknya
informasi yang diperoleh, memberi kesempatan peritel membuat keputusan langsung
di tingkat lokasi toko, pelanggan, dan stock keeping unit. Keputusan-keputusan
tersebut diharapkan mampu memperbaiki inventory turnover, meningkatkan margin,
mendorong penjualan dan apresiasi nilai saham.
Hero telah berkonsentrasi pada hal-hal tersebut diatas
- Pelanggan: bagaimana memelihara kontak dengan pelanggan.
- Merchandising: bagaimana menentukan ketepatan harga, menggunakan iklan berdasarkan fakta (bukan impian), mengoptimalkan tempat dan keragaman.
- Rantai persediaan: mengevaluasi sumber produk yang strategis, membina hubungan kemitraan dengan vendor, melakukan perencanaan terpadu dan studi kelayakan. Cara-cara menghemat yang tetap mampu memberi layanan terbaik. Dengan lebih memperhatikan B2B, diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan signifikan, dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Keunggulan Hero dalam bisnis eceran adalah pada
sistem informasi yang dimiliki, konsentrasi Hero yang tinggi terhadap karyawan
terlihat dengan jumlah pembayaran gaji yang dikaui lebih tinggi dibandingkan
dengan yang dibayarkan retail lain, kenyamanan berbelanja, kemitraan yang
handal dimana Hero berusaha memegang kepercayaan produsen untuk memasarkan
hanya 1 merek produk, Hero memiliki beberapa produk dengan merek sendiri (house
brand), kemampuan hero menambah terus display board nya dan cross subsidi untuk
menurunkan harga produk yang ditawarkan. Jika terdapat perbedaan harga antara
label yang tertera pada produk dengan daftar harga yang terdapat pada kasir,
maka Hero akan memberikan harga yang lebih rendah. Dengan strategi yang
digunakan Hero sudah berhasil menjalankan perannya dalam bisnis eceran yaitu
sebagai intermediasi/perantara serta sebagai penghubung (komunikator) antara
produsen, pedagang besar, pemasok lainnya dan konsumen.
Hero juga telah memberikan keuntungan bagi
produsen dan masyarakat dengan adanya perputaran barang dan uang. Sayangnya
keberadaan peran Hero selama ini belum memberikan dampak bagi lapisan
masyarakat kecil dan daerah konflik karena Hero tidak berani mengambil resiko
mendirikan gerai pada daerah yang memiliki konflik namun justru membutuhkan
bahan pangan yang cukup mendesak.
Pengertian
Aliansi Strategi
Aliansi strategis
adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu
tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada
umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan
aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan
yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka
pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui
sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi
strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas
manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan
intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan
tujuan muncul sinergi. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi
kemampuan transfer teknologi, risiko, dan pendanaan. Aliansi strategis terkait
pula dengan konsep seperti koalisi internasional, jaringan strategis, joint
venture.
Keuntungan Aliansi Strategi
Aliansi strategis
memungkinkan korporasi meningkatkan keunggulan bersaing bisnisnya melalui akses
kepada sumber daya partner atau rekanan. Akses ini dapat mencakup pasar,
teknologi, kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan team dengan korporasi
lain akan menambahkan sumber dya dan kapabilitas yang saling melengkapi
(komplementer), sehingga korporasi mampu untuk tumbuh dan memperluas secara
lebih cepat dan efisien. Khususny pada korporasi yang tumbuh dengan pesat,
relatif akan berat untuk memperluas sumber daya teknis dan operasional. Dalam
proses, korporasi membutuhkan penghematan waktu dan peningkatan produktivitas
dengan tanpa mengembangkan secara individual; hal ini agar korporasi dapat
tetap fokus pada inovasi dan bisnis inti organisasi. Korporasi yang tumbuh
pesat dipastikan harus melakukan aliansi strategis untuk memperoleh benefit
dari saluran distribusi, pemasaran, reputasi merek dari para pemain bisnis yang
lebih baik. Dengan melakukan aliansi strategis, beberapa keuntungan adalah (1)
memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai
dengan kapabilitasnya, (2) pembelajaran dari partner dan pengembangan
kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar, (3) memperoleh kecukupan
sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.
Penggunaan Aliansi
Strategis
Aliansi strategis pada
umumnya digunakan perusahaan untuk
- Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan
- Meningkatkan akses pada teknologi baru
- Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru
- Mengurangi waktu siklus produk
- Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
- Memperbaiki kualitas
Proses Pembentukan Aliansi Strategis adalah melalui tahapan berikut:
- Pengembangan Strategi. Pada tahap ini akan dilakukan kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi, pemilihan fokus isu yang utama dan menantang, pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukung produksi, teknologi, dan sumber daya manusia. Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhan perusahaan/ korporasi.
- Penilaian Rekanan. Pada tahap ini dilakukan analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin akan dikeluarkan oleh rekanan.
- Negosiasi Kontrak. Tahap ini mencakup penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang realistik, pembentukan team negosiasi, pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan pengakuan atas proteksi informasi penting, pasal-pasal terkait pemutusan hubungan, hukuman/ penalti untuk kinerja yang buruk, dan prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi.
- Operasionalisasi Aliansi. Operasionalisasi aliansi mencakup penegasan komitmen manajemen senior masing-masing pihak, penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi, menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerja dan hasil dari aktivitas aliansi.
- Pemutusan Aliansi. Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika partner melakukan perubahan prioritas strategis, atau melaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.
Strategi
Aliansi Tingkat Perusahaan
Dirancang
untuk memfasilitasi diversifikasi pasar dan/atau produk
- Aliansi Strategis Diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi
- Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.
- Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.
Strategi
Aliansi Internasional
Alasan menggunakan aliansi
internasional :
a. Perusahaan multinasional memiliki
kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang hanya beroperasi secara
domestik saja
b. Peluang-peluang untuk tumbuh melalui
akuisisi atau aliansi terbatas dalam negara asal perusahaan tersebut
c. Kebijakan pemerintah
d. Membantu sebuah perusahaan yang
mentransformasi dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi lingkungan yang berubah
dengan cepat
Referensi :
http://bonief.blogspot.com/2012/02/observasi-perusahaan-retail.html
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/22/aliansi-strategis/
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/22/aliansi-strategis/